Tidaklah kita diciptakan kecuali untuk merealisasikan peribadatan hanya kepada Allah Azzawajalla. Begitu juga inti dakwah para Rasul adalah mendakwahkan ummatnya untuk beribadah hanya kepada Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah Subhaanahu wata’aala berfirman :
وَمَاخَلَقْتُالْجِنَّوَالإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
”Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat : 56)وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اُعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat
(untuk menyerukan) “Beribadalah kepada Allah (saja) dan jauhilah Thogut (sesembahan yang disembah selain Allah yang diri ridha disembah –ed)” (QS. An-Nahl : 36)
Tidak boleh seseorang memalingkan ibadah kepada selain Allah, jika
hal ini dilakukan maka sungguh dia telah berbuat syirik (menyekutukkan
Allah). Allah Subhanahu wata’aala berfirman:
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (Qs. An-Nisa’:36)إِنَّ اللهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia
telah berbuat dosa yang besar.” (Qs. An-Nisa : 48)
Lalu apa itu ibadah..?
Ibadah adalah sebuah nama yang mencakup apa-apa yang Allah cintai dan ridhai, baik berupa perkataan ataupun perbuatan, baik amalan zhahir dan amalan bathin.(silahkan lihat Majmu’ Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 10/149-dinukil dari kitab Al-Qaulul Mufid Fi Adilatit, syaikh Abdul Wahhab Al-Whusoby).
Ibadah adalah sebuah nama yang mencakup apa-apa yang Allah cintai dan ridhai, baik berupa perkataan ataupun perbuatan, baik amalan zhahir dan amalan bathin.(silahkan lihat Majmu’ Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 10/149-dinukil dari kitab Al-Qaulul Mufid Fi Adilatit, syaikh Abdul Wahhab Al-Whusoby).
Macam-Macam Ibadah
Berikut ini akan disebutkan tentang macam-macam ibadah berserta contohnya.
- Ibadah I’tiqadiyah (ibadah yang berkaitan dengan aqidah/keyakinan): Yaitu mentauhidkan Allah dalam Rububiyah-Nya (menyakini Allah satu-satunya pencipta, pemberi rezeki dan pengatur alam semesta), Uluhiyah-Nya (menyakini Allah satu-satunya yang berhak disembah) dan Asma wa Sifat-Nya (menetapkan nama-nama dan sifat Allah tanpa menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). ini adalah ibadah yang paling utama dan yang paling agung.
- Ibadah Lafzhiyah (ibadah yang berkaitan dengan lisan) : yaitu mengunakan lisan untuk apa-apa yang Allah cintai dan ridhai dari perkataan. seperti mengucapan Laa Ilaha Illallah Muhammadarrasulullah (syahadat), membaca Al-Qur’an, doa dan dzikir-dzikir yang di ajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam serta ibadah lafzhiyah (ucapan) lainya.
- Ibadah Badaniyah (ibadah yang terkait dengan badan) : Yaitu mengunakan badan untuk melakukan apa-apa yang Allah cintai dan ridhai. Seperti ruku, sujud dalam shalat. Dan seperti puasa, amalan-amalah haji, hijrah, jihad dan ibadah badaniyah lainnya.
- Ibadah Maliyah (ibadah yang terkait dengan harta) : Yaitu menggunakan harta yang Allah karuniakan untuk apa-apa yang Allah cintai dan ridhai. Seperti mengeluarkan zakat, shadaqah dan yang lainnya.
- Ibadah Tarkiyah (ibadah yang terkait dengan meninggalakan sesuatu) : Yaitu seorang muslim meninggalkan apa-apa yang Allah dan Rasul-Nya haramkan dan larang darinya dalam rangka beribadah kepada Allah. Dia meninggalkan maksiat karena takut adzab Allah dan mengharap ridha serta pahala Allah. Seperti meninggalakan perbuatan syirik (menyekutukkan Allah), bid’ah dan yang lainnya. (Silahkan lihat Kitab Tathiral I’tiqad Al Imam Shan’ani, Al-Qaulul Mufid Fi Adilatit Tauhid : , Syaikh Abdul Wahhab Al-Whusoby : dan beberapa syarh kitab Al-Qaulul Mufiid).
Hanya kepada Allah lah kita beribadah. Kita serahkan seluruh ibadah
kita hanya kepada-Nya. Dan tidak kepada yang lainnya. Sebagaimana Allah
Ta’aala berfirman :
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada Engkaulah yang Kami beribaah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. (Qs. Al-Fatihah : 5).ditulis oleh al Ustadz Ibrahim Abdullah Al-Jakarty
http://tauhiddansyirik.wordpress.com/2012/11/11/hanya-kepada-allahlah-kita-beribadah/
Post a Comment